Sabtu, 09 Agustus 2008

The Smart LOVE

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah buku karangan Paulus Subiyanto (2004), "The Smart Love". Berikut ini saya kutip beberapa hal, yang merupakan makna yang terkandung dalam buku tersebut. yaaa, mencintai dengan cerdas yaitu......
  • Mampu memilih yang terbaik untuk diri sendiri dan hubuangannya.
  • Tidak membiarkan diri dilekati berbagai kepura-puraan agar tampil atau bertingkah laku seperi yang diharapkan pasangan.
  • Bukanlah membuang waktu secara sia-sia untuk mengubah pribadi seseoranmg, melainkan membiarkan seseorang menjadi dirinya sendiri dan belajar menerima apa adanya.
  • Mengubah cara pandang tentang pacaran sebagai kesempatan untuk mengolah diri, bukan sekadar hura-hura sebagaimana yang dceritakan oleh media dan hiburan.
  • Bersikap realistis dan positif terhadap kenyataan, tidak terjebak dalam kubangan masa lalu.
  • Tidak menyibukkan diri dalam urusan-urusan sepele melainkan berani melihat persoalan-persoalan mendasar yang dibutuhkan bagi hubungan cinta yang lebih bermutu.
  • Mengikuti jalan cinta sebagai sarana pendewasaan diri.
  • Tetap realistis dan objektif memandang kenyataan, namun bersikap terhadap jalan tengah.
  • Sadar akan kelemahan diri sendiri dan membutuhkan orang lain.
  • Tidak memerlukan cemburu-cemburuan seperti cerita novel picisan atau sinetron.
  • Bersikap tegas terhadap diri sendiri dan pasangan sebelum berlanjut.
  • Mampu berhitung untung rugi pada diri sendiri terhadap perilaku yang akan dipilih.
  • Bukan berrti memetikan pendapat dan identitas diri, tapi justru mampu memberi rueng bagi perbedaan-perbedaan.
  • Tahu kapan harus melindungi diri, terutama melalui kata "TIDAK".
Mungkin ini hanya beberapa, atau mungkin ada yang menganggap hanya sekadar teori, tapi setidaknya ini bisa menjadi referensi. "Mencintai dengan cerdas" mengandung banyak arti, dan ketika semua kata sudah habis untuk mendefinisikannya, hanya hati nurani yang bisa menjawabnya.